Tuesday 9 April 2013

FlasFiction MinSul : J.I.N.R.I



JEALOUS

Semua member f(x) akhirnya pulang ke dorm masing-masing setelah puas memberi ucapan selamat kepada sunbae2 mereka. Namun Sulli tetap tinggal. Ia sepertinya sedang asik dengan mainan barunya itu-Molgi & kawan2- ikan yang ia berikan kepada member SHINee sebagai bentuk ucapan selamat atas comeback nya mereka dengan album baru. “ Oppa, dimana tadi kau letakkan makanan mereka? Sepertinya mereka ingin makan?” Sulli berteriak lantang bertanya pada Minho yang duduk tidak jauh dari tempat aquarium itu diletakkan. Jong, Key dan Onew sudah beranjak ke kamar masing2 melanjutkan aktifitas mereka tanpa ingin di ganggu. “Ini Sulli-ah.” Tiba-tiba sebuah tangan mengulur melewati wajah Sulli memberi sekotak makanan ikan yang tadi ia pinta. “ Gomawo Taem Oppa.” Sulli tersenyum sambil memperlihatkan gigi putinya. Awalnya Minho tidak terlalu memperdulikan Sulli yang tengah asik bermain dengan Molgi-nama Ikan Minho- sampai Taemin datang menghampiri Sulli dan membantunya memberi makanan ikan.  Mereka tengah asik bercanda satu sama lain. Hey, apakah mereka tidak sadar aku ada di belakang mereka, dan lagi, mengapa Taemin berani2nya mendekati Sulli. Pikiran Minho sudah menjelajah tak tentu arah melihat pemandangan tersebut. Ya, ia Jealous. 5 menit. 10 menit. 15 menit. Sulli dan Taemin malah tambah asik bertaruh ikan siapa yang paling banyak menghabiskan makanan. Punya Onew, Jong, Key, Molgi atau Taemin.

Tak ingin lama-lama terbakar cemburu, kemudian ia menghampiri Taemin dan Sulli yang sedang asik dengan dunia Ikan itu. “Taem-ah, kau dipanggil Onew hyung barusan. Apa kau tidak dengar eoh?” Minho berbohong kepada Taemin untuk mengusirnya pergi. Suara nya masih terdengar biasa saja padahal ia menahan cemburu yang menumpuk melihat adegan tadi. “ Benarkah Hyung? Baiklah. Sulli-ah, aku kedalam sebentar ya.” Pamit Taemin. Sulli mengangguk riang. Kini disebelah Sulli sudah ada Minho yang menggantikan Taemin duduk. Minho cemberut. Sambil memainkan air yang ada di dalam aquarium. Melihat itu, Sulli mengerutkan keningnya.
“Oppa, waeyo?”.  Bukannya menjawab, Minho malah semakin memajukan bibirnya. “Hahaha. . mulutmu seperti ikan mas koki Oppa, hahahah.” Kini Sulli malah mentertawakan tindakan Minho barusan. “Ya Sulli-ah, aku sedang Jealous, tapi kenapa kau malah mentertawakanku eoh ?”. Minho berdecak sebal. “Mwo, jealous? Dengan siapa Oppa? Ikan2 ini? Aku hanya memberinya makan my Prince, mengapa kau cemburu eoh?” sekarang Sulli sedang bergelayut manja di lengan Minho, menenangkan hati namjanya itu. “Aish. Bukan hanya pada Ikan2 itu, tapi juga dengan Taemin. “
Mwoooo?? Hahahaha. Aku hanya bercanda dengannya tadi Oppa, mengapa kau mengambek seperti itu eoh.?”. “Itu yang membuat aku cemburu eoh. Bukan dengan Molgi.” Sekarang, mungkin bibir Minho sudah sampai 5 cm akibat terus dimajukan. Sebenarnya Sulli ingin tertawa, tapi karena namjanya sedang dalam posisi ngambek, ditahannya tawa itu. “Baiklah. Kalau di depan Oppa, aku tak akan dekat2 dengan Taem Oppa, Janji.” Sulli membentuk V dengan jarinya tanda ia berjanji. “Jinjaaa? Berarti kalau tidak di depanku, kau akan dekat-dekat dengan Taem seperti itu.?” Minho kembali merajak. “Anniyo, bukan seperti itu Oppa, oh ayolah Oppa. Kau jelek kalau sedang manyun seperti itu.” Sekarang, malah Sulli yang balik mem pout kan bibirnya. “Aish, mengapa sekarang kau yang cemberut eoh. Cepat tersenyum, aku lebih suka melihat mu tersenyum, ne.” “Kau sudah tidak marah Oppa?” Tanya Sulli girang. Minho pura2 berfikir. “Eum…. Dengan satu syarat. Kau harus menjaga Molgi saat aku sedang Tur Jepang. Janji ??” “Hanya itu? Baiklah oppa, tidak kau suruh juga aku akan merawat Molgi. Hehehe. “ “Ingat, hanya Molgi, yang lain, biar saja yang lain yang mengurus, pokoknya kau hanya boleh meawat Molgi.” Sulli mengangguk senang. “Mwo, kau tidak bisa seperti itu Minho-ya, bagaimana dengan ikan-ikan kami kalau Sulli hanya boleh merawat ikan mu eoh. Jangan curang.” Tiba2 semua member SHINee membenarkan ucapan Jong. Ternyata dari tadi semua member menguping pembicaraan Sulli dan Minho. Dan ketika sampai pada kesimpulan ini, mereka tidak bisa diam saja. Mereka harus demo terhadap Minho. Beberapa saat kemudian, dorm ini pun menjadi gaduh karna Jong mengajak duel Minho. Anggota yang lain pun hanya tertawa begitupun dengan Sulli. 





I-PHONE

Minho panik. Sedari tadi ia sibuk mengobrak-abrik kamarnya. Mulai dari kasur, meja belajar, tempat pakaian. Namun, yang dicari tetap tak ditemukan. “Hyung, apa yang sedang kau lakukan? Mengapa kau mengacak-acak kasurmu?”. Taemin menghampiri Minho yang sedang pusing mencari benda kesayangannya itu. “Aish, Taem bantu aku mencari I-phone ku. Semalam aku meletakkannya disini. Bagaimana ini? .” jawab Minho sambil terus mengacak-acak kamarnya. “ Memangnya semalam kau taruh dimana Hyung? Sudah kau cari ditempat lain?”. Taemin berusaha mengorek-orek informasi untuk membantu Minho. Minho menggeleng. “Aku bantu mencari di di Ruang tamu Hyung.” Minho mengangguk. Kini ia mencari senter untuk menyinari kolong tempat tidur. Barangkali jatuh kebawah kolong tempat tidur. 

“Hyung, senter kau taru dimana eoh?” Minho bertanya kepada Onew yang sedang berkutat dengan tabletnya. “Di laci kamarku Minho-ya, kau sedang mencari apa?” Onew yang sedang asik dengan gamenya, kini menaruh perhatian penuh kepada Minho.” I-Phone ku hyung. Aku lupa menaruhnya.” Onew mengerutkan keningnya. “Kau yang perfect pun harus lupa menaruh benda berharga itu? Aish, apa yang kau pikirkan Minho-ya?”. Minho menggaruk kepalanya yang tidak gatal. “Aish, hyung, mengapa kau jadi mengintrogasi ku eoh, cepat bantu aku.”

“Hyung, sudah aku cari diruang tamu, tapi tidak ada. “ Minho dan Onew melongok ke Taemin.  “Aish, kalau hilangnya di rumah saja, aku tidak papa. Kontak pun tidak masalah. Yang aku permasalahkan adalah galerinya itu. Banyak poto ku dengan Sulli disana. Bagaimana kalau fans yang menemukan? Bagaimana kalau di sasaeng fans? Bagaimana kalau Sulli yang jadi korban. Bagaimana kalau… PLETAAAAK
“Appo . . mengapa kau pukul aku Hyung?” Minho meringis. Taemin juga ikut meringis. “Kau berlebihan Minho-ya, kau sendiri yang bilang kalau kau membawanya semalam, berarti masih ada di dalam dorm. Coba kau hubungi Key, mungkin ia tau I-phone mu.” Onew mencoba bijak. “Pakai punya ku Hyung. “ Minho kemudian menyambar hp taemin. Mencoba menghubungi Key. Tapi tidak dijawab. “Kemana anak ini?” Minho mendesah. Bagaimana ini. Sulli pasti sedang bingung karena tidak dapat mengubungi ku. Pikirnya. “Kau pakai saja hp ku saja untuk menghubungi Sulli. Aku tau, kau takut yeojamu  itu berfikir macam-macam kan.” Onew menyodorkan bantuan kepada Minho. “Ah, Gomawo Hyung.” Kemudian ia memencet nomer yang sudah sangat ia hafal diluar kepala. “Ah, tidak diangkat Hyung.  Aku lupa, jadwal mereka sibuk hari ini. Bagaimana ini .” "Sudah, kau tenang saja, kalau nanti Sulli ngambek karena tak bisa menghubungi mu, aku akan membantu meredam kemarahannya.” Akhirnya Minho  mengangguk pasrah.

Sampai malam, I-Phone Minho belum juga ketemu. Kemudian dari arah pintu masuk, terdengar decitan pintu menandakan ada orang masuk kedalam. “Aku pulaaang.” Key memberi salam. “ Ya, dari mana saja kau, ditelpon mengapa tidak diangkat eoh.” Minho terdengar sewot. Bukan hanya Karen  kehilangan I-phone, tapi karena ia juga tidak bisa menghubungi Sulli seharian. “ Hum, aaa. . Mianhe Minho-ya. Hehe. Pasti kau ingin meminjam I-phone ku untuk menghubungi Sulli kan. Karena I-Phone mu ketinggalan di dorm F(x). Aku juga tau kalau kau tak akan meminjam I-Phone Taem atau Onew hyung. Nomor mereka kan baru. Mana mungkin Sulli mengangkat nomer yang tidak ia ketahui. Seperti nasihatmu dulu.” Terang Key panjang lebar. Minho melongo. Taemin & Onew saling pandang selanjutnya memberi  pandangan ingin membunuh kearah Minho. Sebelum di amuk Taemin & Onew, darii arah pintu terdengar bunyi  bel. Dan dengan cepat, Minho ngacir menuju Pintu. Ternyata itu Sulli. Ingin mengembalikan I-Phone namjanya. “Ya, Oppa, kau melupakan . . . “ belum sempat Sulli menggerutu, Minho sudah menarik tangan Sulli menjauh dari dorm, takut diamuk Taemin & Onew.

pict cr : tenzeronine


NUGUYA ?

“Hyuuuuuuuuung!” Taemin berteriak tepat disebelah telinga Minho. Yang diteriaki kaget bukan maen. “Yak, Taem, kau mau mati hah?” Marah Minho sambil mengusap-usap kupingnya. “Kau sendiri aku panggil2 tidak dengar.” Taemin membela diri. “Aish, anak ini.” Taem cekikikan, Minho mendengus kesal. Saat ini ke 5 member  SHINee sedang bersiap2 di kamar kanti, karena 15 menit lagi mereka akan tampil di acara Music Core. “Mengapa kau melamun Hyung?” Taemin mencoba membuka percakapan. “Aku kangen Sulli. Hufh.” Minho mulai curhat kepada Taemin. “Mwo, kau saja kangen Hyung, apalagi aku.” PLETAAAAAK. “Appoooo.. .  sakit Hyung.” Taemin meringis. “Rasakan. Siapa suruh kangen yeoja orang. Hahaha.” Niat Taemin untuk meledek Minho berhasil membuat kesal Minho rupanya. Melihat pertengkaran kecil ini, Key segera mendatangi keduanya.  “Ada apa?” Key bertanya kepada keduanya. “Hyung, masa  aku tidak boleh kangen sama Sulli?” Taemin merajuk kepada Key. “Mwo, siapa yang melarangmu?” Key ternyata bisa membaca situasi kalau Taemin sedang meledek Minho. Dan tidak perlu berbasa-basi lagi, Key pun turut serta meledek Minho. “Huh, kau kira hanya kau saja Minho-ya, yang boleh kangen Sulli eoh, aku juga kangen tau.” Kini Key lebih aktif meledek Minho.”Yak, kau mau mati Kibum-ah.” Ketika ingin melabrak Key, Onew dengan segera menghampiri ketiganya. “Ya, mengapa ribut-ribut eoh?” Mendengar ribut2 kecil di belakangnya, Jong pun kemudian membuka sumpalan di telinganya & turut membantu onew memarahi ketiga anak itu. “Kita dilarang untuk kangen Sulli.” Key membuka suara. “Mwooo, memangnya kau siapa nya Sulli, Minho-ya?” Kali ini giliran Jong yang ikut2 meledek Minho. PLETAAAK. “Appo, mengapa kau memukulku Hyung.” Jong meringis setelah pukulan tangan Onew mendarat dikepalanya. “Minho, Key, Taemin cekikikan. Sepertinya kali ini mereka kompak melihat Jong di getok Onew. “Sampai kapan kalian ingin meledek Minho huh?” Yang dibela hanya senyum-senyum bangga. “Sudah, cepat siap2, 10 menit lagi kita tampil. Dan kau Minho-ya, cepat lakukan ritualmu.” Minho mengangguk. Ritual yang dimaksud disini tentu saja menghibungi  yeojanya. Dengan lincah, kemudian ia men speed dial angka  1 di I-Phonenya.

“Yeoboseyo, Oppa!”. Sulli mengangkat panggilan telepon dari namjanya diseberang sana.
“Ne chagi, Mianhe baru bisa menghubungi mu, tadi aku buru2 karena bangun kesiangan, & kau tau kan bagaimana kalau Onew Hyung sudah marah2.” Sulli mengangguk, meski iya tau namjanya tak akan melihat apa yang ia lakukan. “Aku tau Oppa, gwanchana. Hehe. Kau sudah sarapan Oppa?” Sulli bertanya. “Ne chagi, aku sudah sarapan, kau sendiri?” “Vic Eomma sedang menyuapi ku. Hahah. Oiya Oppa, nanti aku akan ada pemotretan jam 4 sore.” Dengan antusias Sulli memberi tau namjanya jadwal nya hari ini.” “Nuguya?”.” Dengan Vic Eomma.” Jawab Sulli riang. Minho termenung. Iri dengan betapa yeojanya sangat dekat dengan Leader nya itu.  Ia juga ingin berada terus disamping yeojanya. Dulu keinginan terbesarnya adalah menjadi pemain sepak bola, namun karena tak terwujud, dia beralih menjadi penyanyi. Kini keinginannya telah terwujud, tapi ada satu lagi yang dia inginkan. Selalu berada di sisi yeoja yang ia cintai. “Oppaaaaaaaaa . . mengapa kau tak bersuara?? Bukannya sebentar lagi pertunjukan akan dimulai??” Sulli membuat Minho terkejut ditengah ritual yang belakangan ini sering ia kerjakan. Melamun. “Ah, sebentar lagi chagi, aku masih rindu suaramu, apa kau tidak rindu padaku eoh? Hampir seminggu kita tidak bertemu. Kau tau, Onew Hyung melarangku pergi menemuimu. Dengan alasan, takut aku kecapean & tindakan adil kepada member lain yang juga tidak boleh kemana-mana.” Minho curhat panjang lebar. “Ya Oppa, apa yang Onew Oppa bilang benar. Kau konsen saja  dengan comeback mu itu. Setelahnya, baru kita bertemu sepuasnya. Ne?” ucap Sulli meyakinkan Minho. “Ne chagiya, apa jadwal mu besok?”  Sulli tengah berfikir. Sepertiny akan ada acara pemotretan lagi. Namun kali ini untuk iklan minuman Oppa, manager Oppa tadi pagi memberitahuku. “Nuguya?” Minho bertanya lagi. “Hanya berdua dengan Manager  Oppa, karena member lain sepertinya juga sibuk Oppa.” Minho kembali melamun, kali ini dia benar2 iri dengan siapapun yang berada di yeojanya. Tidak perduli itu sang leader, Luna, Amber, atau bahkan Soojung sekalipun. Ia iri. Ya, beginilah rasanya kalau tidak bertemu yeojachingu seminggu full. Merindu. “Oppaaaa, aish, mengapa kau jadi sering melamun eoh?” sudah kesekian kalinya Sulli mengagetkan Minho yang tengah melamun. “Ah, chagiya, 5 menit lagi aku tampil. Aku tutup dulu ne, setelah tampil aku akan menghubungimu.” Ne Oppa, ah Oppa, Saranghae.” Tut TUT TUT.
Panggilan terputus. Kata2 terakhir Sulli benar2 membuatnya ingin sekali bertemu yeoja nya itu. Bagaimana caraku untuk membujuk Onew Hyung agar bisa bertemu Sulli ya?? Minho membatin. Tengah asik melamun tentang yeojanya, seseorang lalu menepuk pelan punggungnya. “Mengapa melamun, kajja, 5 menit lagi kita naik panggung.” Onew mengajaknya sambil tersenyum. “Hyung, tidak bisakah posisi ku ini di gantikan oleh Amber?” Minho tiba-tiba bertanya tanpa sadar. “Mwo, apa yang kau bilang barusan eoh?” Onew meyakinkan.  “ Aku . . aku. . “ Minho tergagap. “Aish, aku memang belum pernah merasakan artinya merindu Minho-ya, tapi jika kau sudah ngomong ngaco seperti ini, baiklah, aku izinkan kau melihat yeojamu sepulang kita konser ini.” Onew menggaruk palanya frustasi. Minho tersenyum senang. Ternyata, rencana gilanya itu berhasil juga meyakinkan sang Leader  setelah sebelumnya selalu ditolak, dengan alasan takut menggangu jadwal mereka yang super sibuk. Setelahnya, Minho memeluk Onew dengan penuh sayang.



RAMBUT

“Yeoboseyo Oppa.” Sulli mengangat telpon dari namjachingunya dengan riang. “Kau sudah tidur?” terdengar suara renyah Minho di ujung telpon. “Ani, tapi yang lain sudah, ah Oppa, penampilan mu tadi sungguh Luar Biasa. Chukkae.” Minho tersenyum, meski ia tahu yeoja nya tak akan melihat senyumnya itu. “Gomawo Chagi,  bolehkah aku mengunjungi Dorm mu sebentar? Aku Rindu.” Suara Minho pelan waktu mengucapkannya. Meski malu, namun itulah yang ia rasakan. “Mwo, bukannya kau sibuk Oppa?
 Tanya Sulli berbisik takut Victoria bangun. “Ah, coba kau buka pintu Dorm mu.” Minho melanjutkan. Sulli menuruti perintah Minho. Setelah pintu dibuka, tampak Minho sudah berdiri di depan Dorm F(X). “Mwooo.. Oppa, mengapa kau disini eoh? Ayo masuk.” Sulli dengan cepat menarik namjanya masuk. Setelah menutup  pintu, tiba2 Minho memeluknya dari belakang.  “Aku merindukakan mu.” Sulli kaget. “ Yak Oppa,.” Ketika Sulli mencoba berbalik, Minho melarangnya. “Biarkan sebentar seperti ini Chagi. Aku tak ingin kau melihat muka memerahku.” Sulli terkikik kecil, namun hatinya hangat. Bohong bila ia bilang tidak rindu namjanya yang sudah seminggu tidak bertatap muka langsung dengannya. “Nado Oppa.” Minho membalik tubuh yeojanya tepat menghadap ke arahnya. “ Mengapa kau tidak memencet tombol Oppa?” Sulli bertanya kepada Minho yang sedang menahan malu. “Kau tidak lihat ini jam berapa? Aku tidak mau mengganggu member lain, lagian, aku kan hanya ingin menemuimu huh.” Minho menarik hidung Sulli gemas. Kemudian mengusap pelan kepala Sulli.
“Ah, rambutmu akhirnya tumbuh juga. Aku sudah tidak sabar menunggu rambutmu ini kembali seperti setahun yang lalu sebelum kau menjadi Goo Jae Hee. Hehe.” Kembali Minho mengelus rambut pendek Sulli penuh rasa sayang. ” Begitukan Oppa, jadi kau tidak suka dengan rambutmu yang sekarang?” . Sulli memajukan bibirnya cemberut. “Ani, bukan itu maksutku. Hanya saja, potongan rambutmu yang seperti ini mengingatkan aku pada seseorang.” Jawab Minho sambil berjalan menuju arah sofa ruang tamu. Matanya berjalan mengelilingi tiap sudut dorm. Kemudian tertumbuk pada satu sudut dimana terletak sebuah meja kecil tempat berbagai foto member f(x) ada disana. Minho menuju kearah meja itu. Sulli mengekor di belakangnya. Disana terdapat foto2 semua member f(x) dan beberapa jepretan kecil ketika mereka menjadi keluarga besar. Ya, konser SM Town. Minho mengambil satu bingkai yang berukuran sedang. Disana terpampang sebuah foto dengan 2 orang yang tengah menampilkan aksi duet mereka. Seorang namja sedang memberi senyum menawannya kepada fans. Sedangkan satu lagi seorang yeoja yang sedang bernyayi memegang mic, menghayati lagu yang sedang ia nyanyikan. Namja & Yeoja itu adalah Sulli & Heechul. Tampil duet di acara Super Show 3 di Beijing.
Minho memberikan foto itu kepada Sulli. Yeojanya mengeryitkan dahi. Tanda bingung  apa maksud namjanya. “Mwo.. waeyo Oppa dengan foto ini?” Sulli bertanya. “Sebelum kau resmi menjadi yeojaku, kau pernah tampil dengan rambut seperti ini kan? Kau tau, aku cemburu setengah mati. Ketika kau akhirnya memanjangkan rambutmu, aku senang bukan main, namun kemudian, kau malah memendekkannya lagi seperti waktu di SBS drama award itu.” Ah, ternyata Minho cemburu. Cemburu dengan apa yang dilakukan Sulli, memotong rambut sama percis seperti Heechul. Sulli melongo, setelahnya terkikik geli. “Ya, waeyo, mengapa kau malah tertawa, Aish.” “Kau cemburu pada orang yang bahkan tidak aku ketahui kabarnya Oppa. Yak, dia sedang wamil, mengapa kau mencemburuinya eoh?”. Minho mencubit pipi Sulli gemas. “Aku tidak bilang cemburu padanya, aku bilang aku cemburu kau meniru potongan rambutnya.” “Ooooooooo . . Sulli mengangguk mengerti. “Tapi kan rambutku memang seperti dia Oppa, lurus, jadi aku mengikutinya. Lagian, aku adalah adik nomer 1 nya Heechul Oppa. Hehehe.” Sulli malah membanggakan status yang Heechul berikan kepadanya.  Minho menepuk kepalanya frustasi – ingat dulu ia juga hanya menganggap Sulli yeodongsaengnya. “Aku jadi ingin buru-buru Heechul Hyung keluar dari wamilnya, kemudian aku akan mengajaknya bicara.” Minho berkata mantab sambil menggenggam erat bingkai foto ditangannya. “Mwo, apa yang akan kau lakukan terhadap Heechul Oppa, Oppaa??” Sulli bertanya dengan hati-hati, takut namjanya cemburu seperti tadi dan berbuat sesuatu terhadap Oppa nomor 1 nya, Heechul. “Tentu saja aku akan dengan jantan meminta ijin kepadanya untuk memilikimu.  Bukankah Oppa mu itu bilang di depan public, bahwa siapapun namja idol yang menyukaimu, harus meminta ijinnya dulu.” Sulli tersenyum, bangga dengan apa yang namjanya barusan katakana. Tiba-tiba I-Phone Minho berdering. ONEW HYUNG. Mata bulat Minho membesar, tau bahwa ia akan kena marah karena melanggar janjinya  yang hanya sebentar menemui yeojanya itu. “ Gawat, changi-ya, aku harus pulang, Onew Hyung sudah menghubungiku.” Dengan cepat ia menyambar jaket yang tadi ia taru di sofa ruang tamu, kemudian mengecup dahi Sulli singkat dan berlari kea rah pintu. Sulli tersenyum kemudian mengunci pintu dormnya.



INNOCENT

Flasback sebelum SHINee mengeluarkan Teaser  Dream Girls
Minho sedang sibuk dengan Tabletnya. Matanya menjelajah cepat mencari potongan-potongan gambar selebriti dengan model rambut yang sekiranya cocok untuk ia ikuti modelnya. Sudah lama ia ingin mengganti  gaya poni yang selalu mengiasi kepalanya itu. Tengah asik membuka-buka laman pada tabletnya, kemudian matanya menemukan foto lama Sunbae yang 1 lebel dengannya, bahkan sangat dekat dengan yeojanya, Kim Heechul.  Kemudian ia mengklik foto tersebut. Ternyata itu adalah sebuah blog yang khusus memuat semua aktifitas member Super Junior, mulai dari ketika Sunbae nya itu debut, hingga kabar terakhir, album comebacknya SUJU M, ada disana. Beberapa saat loading, akhirnya terpampang artikel tentang potongan rambut baru Kim Heechul kala itu – 2 tahun lalu sebelum wamil. Disitu disebutkan, bahwa Heechul memotong rambutnya seperti itu adalah karena paksaan seseorang yang dianggapnya adik. Bahkan ia pun rela mengecat rambut blonde nya kala itu, demi seseorang yang ia anggap adik tersebut. Awalnya Minho tidak terlalu memperdulikan alas an mengapa sunbaenya tersebut mengganti gaya rambut, yang ia pikirkan adalah, ia ingin mengikuti style Kim Heechul. Tapi sedetik kemudian, ia tersadar. Yeoja yang dianggap adik ??? Berarti itu Sulli. Yeojanya. Bukannya selama ini Sunbaenya itu sangat dekat dengan yeojanya, sampai2 semua fans kompak bahwa mereka adalah terlihat seperti adik kakak kandung. Mungkin Sulli menganggap Heechul hyung kakak, tapi bagaimana dengan Heechul Hyung sendiri, apakah ia menganggap yeoja ku Adiknya?? Apalagi nanti saat Heechul hyung  keluar wamil, dan melihat yeojanya itu sudah tambah cantik & berbeda dari 2 tahun lalu. Pikiran-pikiran nakal berseliweran dibenak Minho. Ah, mengapa tidak ia pastikan saja.
“Yeoboseyo Oppa, ada apa?” Sulli mengangkat telpon dari namjanya. “Aku ingin menanyakan sesuatu chagi, kau dimana?” sebelum mengajak yeojanya skype an, Minho bertanya dulu dimana yeojanya sekarang. Bisa gawat kalau ia sedang berada di gedung SM. Cari mati namanya. “Aku baru selesai  latihan Oppa. Ini lagi istirahat. Waeyo?”. Minho mengajaknya untuk ber_Skype ria karena ingin bertanya tentang potongan rambut Heechul tadi. “Chagi, kau ingat potongan rambut Heechul Hyung yang ini?” Minho menunjukkan Tabletnya tadi kepada Sulli. Kemudian tampak muka sumringah yeoja nya itu ketika mengingat foto Oppa kesayangannya. “Ah, tentu saja aku ingat, kan aku yang menyuruhnya memotong rambut seperti itu Oppa, waktu itu aku risih sekali dengan rambut gondrongnya. Hehe.” Sekarang Sulli menunjukkan muka Innocent nya. Padahal hati Minho sudah tak  karuan berdetak mendengar kepolosan yeojanya itu. “Ah, Oppa, sepertinya kau cocok jika kau juga memotong rambutmu seperti Heechul Oppa ini , terlihat lebih Fresh.” Sulli lalu menambahkan masih dengan wajah Innocent nya. Seketika Minho termenung. Menyadari bahwa ternyata ia salah menilai yeojanya. Yang selama ini ia kira, yeojanya benar2 menganggap lebih hubungan adik-kakak antara dia dengan Heechul Hyung. Ternyata kepada dirinya pun, ia peduli. Dan lagi, sekarang Sulli sudah menjadi yeojanya. Sepertinya kini yang harus Minho lakukan adalah mempersiapkan mental ketika nanti Oppa kesayangan Yeojanya itu  keluar wamil Agustus mendatang. “Yaaaa, Oppa, mengapa kau melamun eoh. Eh Oppa, sepertinya jika kau meemotong rambutmu seperti tadi, kau akan terlihat lebih tampan, jaaaaaaaaauh lebih tampan daripada Heechul Oppa. Hehe.” Sulli memberinya senyuman indah yang terpampang di wajah  innocent nya itu. “Sulli-ah, Palli.” Terdengar suara Victoria memanggil. “Ne eommaaaa , Oppa, aku harus pergi nanti kita lanjutkan. Anneyeong.” “Ne, chagi.”
Sekarang hati Mino dipenuhi bunga-bunga yang semerbak harumnya, berkat perkataan yeojanya tadi. Ah, baiklah aku akan mengubah gaya rambutku seperti  yang Sulli katakana, bukan seperti Heechul Hyung. Huh.”  Minho mendengus geli. Taemin yang sedang melewati heran. “Kau tidak sakit kan Hyung?” Tanya Taemin sambil memegang dahi Hyungnya itu. “Taem, antar aku ke salon, akhirnya aku tau, mau di apakan rambut ku untuk Teaser album kita nanti. “ “Ya, Hyung, aku belum mandi.” Taemin berteriak namun sepertinya tidak digubris  oleh Minho.

END








 

0 komentar:

Post a Comment