JEALOUS
Semua member f(x) akhirnya pulang ke dorm masing-masing
setelah puas memberi ucapan selamat kepada sunbae2 mereka. Namun Sulli tetap
tinggal. Ia sepertinya sedang asik dengan mainan barunya itu-Molgi &
kawan2- ikan yang ia berikan kepada member SHINee sebagai bentuk ucapan selamat
atas comeback nya mereka dengan album baru. “ Oppa, dimana tadi kau letakkan
makanan mereka? Sepertinya mereka ingin makan?” Sulli berteriak lantang
bertanya pada Minho yang duduk tidak jauh dari tempat aquarium itu diletakkan.
Jong, Key dan Onew sudah beranjak ke kamar masing2 melanjutkan aktifitas mereka
tanpa ingin di ganggu. “Ini Sulli-ah.” Tiba-tiba sebuah tangan mengulur
melewati wajah Sulli memberi sekotak makanan ikan yang tadi ia pinta. “ Gomawo
Taem Oppa.” Sulli tersenyum sambil memperlihatkan gigi putinya. Awalnya Minho
tidak terlalu memperdulikan Sulli yang tengah asik bermain dengan Molgi-nama
Ikan Minho- sampai Taemin datang menghampiri Sulli dan membantunya memberi
makanan ikan. Mereka tengah asik
bercanda satu sama lain. Hey, apakah
mereka tidak sadar aku ada di belakang mereka, dan lagi, mengapa Taemin
berani2nya mendekati Sulli. Pikiran Minho sudah menjelajah tak tentu arah
melihat pemandangan tersebut. Ya, ia Jealous. 5 menit. 10 menit. 15 menit.
Sulli dan Taemin malah tambah asik bertaruh ikan siapa yang paling banyak
menghabiskan makanan. Punya Onew, Jong, Key, Molgi atau Taemin.
Tak ingin lama-lama terbakar cemburu, kemudian ia
menghampiri Taemin dan Sulli yang sedang asik dengan dunia Ikan itu. “Taem-ah,
kau dipanggil Onew hyung barusan. Apa kau tidak dengar eoh?” Minho berbohong
kepada Taemin untuk mengusirnya pergi. Suara nya masih terdengar biasa saja
padahal ia menahan cemburu yang menumpuk melihat adegan tadi. “ Benarkah Hyung?
Baiklah. Sulli-ah, aku kedalam sebentar ya.” Pamit Taemin. Sulli mengangguk
riang. Kini disebelah Sulli sudah ada Minho yang menggantikan Taemin duduk.
Minho cemberut. Sambil memainkan air yang ada di dalam aquarium. Melihat itu, Sulli
mengerutkan keningnya.
“Oppa, waeyo?”.
Bukannya menjawab, Minho malah semakin memajukan bibirnya. “Hahaha. .
mulutmu seperti ikan mas koki Oppa, hahahah.” Kini Sulli malah mentertawakan tindakan
Minho barusan. “Ya Sulli-ah, aku sedang Jealous, tapi kenapa kau malah
mentertawakanku eoh ?”. Minho berdecak sebal. “Mwo, jealous? Dengan siapa Oppa?
Ikan2 ini? Aku hanya memberinya makan my Prince, mengapa kau cemburu eoh?”
sekarang Sulli sedang bergelayut manja di lengan Minho, menenangkan hati
namjanya itu. “Aish. Bukan hanya pada Ikan2 itu, tapi juga dengan Taemin. “
Mwoooo?? Hahahaha. Aku hanya bercanda dengannya tadi Oppa, mengapa kau mengambek seperti itu eoh.?”. “Itu yang membuat aku cemburu eoh. Bukan dengan Molgi.” Sekarang, mungkin bibir Minho sudah sampai 5 cm akibat terus dimajukan. Sebenarnya Sulli ingin tertawa, tapi karena namjanya sedang dalam posisi ngambek, ditahannya tawa itu. “Baiklah. Kalau di depan Oppa, aku tak akan dekat2 dengan Taem Oppa, Janji.” Sulli membentuk V dengan jarinya tanda ia berjanji. “Jinjaaa? Berarti kalau tidak di depanku, kau akan dekat-dekat dengan Taem seperti itu.?” Minho kembali merajak. “Anniyo, bukan seperti itu Oppa, oh ayolah Oppa. Kau jelek kalau sedang manyun seperti itu.” Sekarang, malah Sulli yang balik mem pout kan bibirnya. “Aish, mengapa sekarang kau yang cemberut eoh. Cepat tersenyum, aku lebih suka melihat mu tersenyum, ne.” “Kau sudah tidak marah Oppa?” Tanya Sulli girang. Minho pura2 berfikir. “Eum…. Dengan satu syarat. Kau harus menjaga Molgi saat aku sedang Tur Jepang. Janji ??” “Hanya itu? Baiklah oppa, tidak kau suruh juga aku akan merawat Molgi. Hehehe. “ “Ingat, hanya Molgi, yang lain, biar saja yang lain yang mengurus, pokoknya kau hanya boleh meawat Molgi.” Sulli mengangguk senang. “Mwo, kau tidak bisa seperti itu Minho-ya, bagaimana dengan ikan-ikan kami kalau Sulli hanya boleh merawat ikan mu eoh. Jangan curang.” Tiba2 semua member SHINee membenarkan ucapan Jong. Ternyata dari tadi semua member menguping pembicaraan Sulli dan Minho. Dan ketika sampai pada kesimpulan ini, mereka tidak bisa diam saja. Mereka harus demo terhadap Minho. Beberapa saat kemudian, dorm ini pun menjadi gaduh karna Jong mengajak duel Minho. Anggota yang lain pun hanya tertawa begitupun dengan Sulli.
Mwoooo?? Hahahaha. Aku hanya bercanda dengannya tadi Oppa, mengapa kau mengambek seperti itu eoh.?”. “Itu yang membuat aku cemburu eoh. Bukan dengan Molgi.” Sekarang, mungkin bibir Minho sudah sampai 5 cm akibat terus dimajukan. Sebenarnya Sulli ingin tertawa, tapi karena namjanya sedang dalam posisi ngambek, ditahannya tawa itu. “Baiklah. Kalau di depan Oppa, aku tak akan dekat2 dengan Taem Oppa, Janji.” Sulli membentuk V dengan jarinya tanda ia berjanji. “Jinjaaa? Berarti kalau tidak di depanku, kau akan dekat-dekat dengan Taem seperti itu.?” Minho kembali merajak. “Anniyo, bukan seperti itu Oppa, oh ayolah Oppa. Kau jelek kalau sedang manyun seperti itu.” Sekarang, malah Sulli yang balik mem pout kan bibirnya. “Aish, mengapa sekarang kau yang cemberut eoh. Cepat tersenyum, aku lebih suka melihat mu tersenyum, ne.” “Kau sudah tidak marah Oppa?” Tanya Sulli girang. Minho pura2 berfikir. “Eum…. Dengan satu syarat. Kau harus menjaga Molgi saat aku sedang Tur Jepang. Janji ??” “Hanya itu? Baiklah oppa, tidak kau suruh juga aku akan merawat Molgi. Hehehe. “ “Ingat, hanya Molgi, yang lain, biar saja yang lain yang mengurus, pokoknya kau hanya boleh meawat Molgi.” Sulli mengangguk senang. “Mwo, kau tidak bisa seperti itu Minho-ya, bagaimana dengan ikan-ikan kami kalau Sulli hanya boleh merawat ikan mu eoh. Jangan curang.” Tiba2 semua member SHINee membenarkan ucapan Jong. Ternyata dari tadi semua member menguping pembicaraan Sulli dan Minho. Dan ketika sampai pada kesimpulan ini, mereka tidak bisa diam saja. Mereka harus demo terhadap Minho. Beberapa saat kemudian, dorm ini pun menjadi gaduh karna Jong mengajak duel Minho. Anggota yang lain pun hanya tertawa begitupun dengan Sulli.
I-PHONE
Minho panik. Sedari tadi ia sibuk mengobrak-abrik kamarnya.
Mulai dari kasur, meja belajar, tempat pakaian. Namun, yang dicari tetap tak
ditemukan. “Hyung, apa yang sedang kau lakukan? Mengapa kau mengacak-acak
kasurmu?”. Taemin menghampiri Minho yang sedang pusing mencari benda
kesayangannya itu. “Aish, Taem bantu aku mencari I-phone ku. Semalam aku
meletakkannya disini. Bagaimana ini? .” jawab Minho sambil terus mengacak-acak
kamarnya. “ Memangnya semalam kau taruh dimana Hyung? Sudah kau cari ditempat
lain?”. Taemin berusaha mengorek-orek informasi untuk membantu Minho. Minho
menggeleng. “Aku bantu mencari di di Ruang tamu Hyung.” Minho mengangguk. Kini
ia mencari senter untuk menyinari kolong tempat tidur. Barangkali jatuh kebawah
kolong tempat tidur.
“Hyung, senter kau taru dimana eoh?” Minho bertanya kepada
Onew yang sedang berkutat dengan tabletnya. “Di laci kamarku Minho-ya, kau
sedang mencari apa?” Onew yang sedang asik dengan gamenya, kini menaruh
perhatian penuh kepada Minho.” I-Phone ku hyung. Aku lupa menaruhnya.” Onew
mengerutkan keningnya. “Kau yang perfect pun harus lupa menaruh benda berharga
itu? Aish, apa yang kau pikirkan Minho-ya?”. Minho menggaruk kepalanya yang
tidak gatal. “Aish, hyung, mengapa kau jadi mengintrogasi ku eoh, cepat bantu
aku.”
“Hyung, sudah aku cari diruang tamu, tapi tidak ada. “ Minho
dan Onew melongok ke Taemin. “Aish,
kalau hilangnya di rumah saja, aku tidak papa. Kontak pun tidak masalah. Yang
aku permasalahkan adalah galerinya itu. Banyak poto ku dengan Sulli disana.
Bagaimana kalau fans yang menemukan? Bagaimana kalau di sasaeng fans? Bagaimana
kalau Sulli yang jadi korban. Bagaimana kalau… PLETAAAAK
“Appo . . mengapa kau pukul aku Hyung?” Minho meringis. Taemin juga ikut meringis. “Kau berlebihan Minho-ya, kau sendiri yang bilang kalau kau membawanya semalam, berarti masih ada di dalam dorm. Coba kau hubungi Key, mungkin ia tau I-phone mu.” Onew mencoba bijak. “Pakai punya ku Hyung. “ Minho kemudian menyambar hp taemin. Mencoba menghubungi Key. Tapi tidak dijawab. “Kemana anak ini?” Minho mendesah. Bagaimana ini. Sulli pasti sedang bingung karena tidak dapat mengubungi ku. Pikirnya. “Kau pakai saja hp ku saja untuk menghubungi Sulli. Aku tau, kau takut yeojamu itu berfikir macam-macam kan.” Onew menyodorkan bantuan kepada Minho. “Ah, Gomawo Hyung.” Kemudian ia memencet nomer yang sudah sangat ia hafal diluar kepala. “Ah, tidak diangkat Hyung. Aku lupa, jadwal mereka sibuk hari ini. Bagaimana ini .” "Sudah, kau tenang saja, kalau nanti Sulli ngambek karena tak bisa menghubungi mu, aku akan membantu meredam kemarahannya.” Akhirnya Minho mengangguk pasrah.
“Appo . . mengapa kau pukul aku Hyung?” Minho meringis. Taemin juga ikut meringis. “Kau berlebihan Minho-ya, kau sendiri yang bilang kalau kau membawanya semalam, berarti masih ada di dalam dorm. Coba kau hubungi Key, mungkin ia tau I-phone mu.” Onew mencoba bijak. “Pakai punya ku Hyung. “ Minho kemudian menyambar hp taemin. Mencoba menghubungi Key. Tapi tidak dijawab. “Kemana anak ini?” Minho mendesah. Bagaimana ini. Sulli pasti sedang bingung karena tidak dapat mengubungi ku. Pikirnya. “Kau pakai saja hp ku saja untuk menghubungi Sulli. Aku tau, kau takut yeojamu itu berfikir macam-macam kan.” Onew menyodorkan bantuan kepada Minho. “Ah, Gomawo Hyung.” Kemudian ia memencet nomer yang sudah sangat ia hafal diluar kepala. “Ah, tidak diangkat Hyung. Aku lupa, jadwal mereka sibuk hari ini. Bagaimana ini .” "Sudah, kau tenang saja, kalau nanti Sulli ngambek karena tak bisa menghubungi mu, aku akan membantu meredam kemarahannya.” Akhirnya Minho mengangguk pasrah.
Sampai malam, I-Phone Minho belum juga ketemu. Kemudian dari
arah pintu masuk, terdengar decitan pintu menandakan ada orang masuk kedalam.
“Aku pulaaang.” Key memberi salam. “ Ya, dari mana saja kau, ditelpon mengapa
tidak diangkat eoh.” Minho terdengar sewot. Bukan hanya Karen kehilangan
I-phone, tapi karena ia juga tidak bisa menghubungi Sulli seharian. “ Hum, aaa.
. Mianhe Minho-ya. Hehe. Pasti kau ingin meminjam I-phone ku untuk menghubungi Sulli
kan. Karena I-Phone mu ketinggalan di dorm F(x). Aku juga tau kalau kau tak
akan meminjam I-Phone Taem atau Onew hyung. Nomor mereka kan baru. Mana mungkin
Sulli mengangkat nomer yang tidak ia ketahui. Seperti nasihatmu dulu.” Terang
Key panjang lebar. Minho melongo. Taemin & Onew saling pandang selanjutnya
memberi pandangan ingin membunuh kearah
Minho. Sebelum di amuk Taemin & Onew, darii arah pintu terdengar bunyi bel. Dan dengan cepat, Minho ngacir menuju
Pintu. Ternyata itu Sulli. Ingin mengembalikan I-Phone namjanya. “Ya, Oppa, kau
melupakan . . . “ belum sempat Sulli menggerutu, Minho sudah menarik tangan
Sulli menjauh dari dorm, takut diamuk Taemin & Onew.
pict cr : tenzeronine
pict cr : tenzeronine
NUGUYA
?
“Hyuuuuuuuuung!” Taemin berteriak tepat disebelah telinga
Minho. Yang diteriaki kaget bukan maen. “Yak, Taem, kau mau mati hah?” Marah
Minho sambil mengusap-usap kupingnya. “Kau sendiri aku panggil2 tidak dengar.”
Taemin membela diri. “Aish, anak ini.” Taem cekikikan, Minho mendengus kesal.
Saat ini ke 5 member SHINee sedang
bersiap2 di kamar kanti, karena 15 menit lagi mereka akan tampil di acara Music
Core. “Mengapa kau melamun Hyung?” Taemin mencoba membuka percakapan. “Aku
kangen Sulli. Hufh.” Minho mulai curhat kepada Taemin. “Mwo, kau saja kangen
Hyung, apalagi aku.” PLETAAAAAK. “Appoooo.. .
sakit Hyung.” Taemin meringis. “Rasakan. Siapa suruh kangen yeoja orang.
Hahaha.” Niat Taemin untuk meledek Minho berhasil membuat kesal Minho rupanya.
Melihat pertengkaran kecil ini, Key segera mendatangi keduanya. “Ada apa?” Key bertanya kepada keduanya.
“Hyung, masa aku tidak boleh kangen sama
Sulli?” Taemin merajuk kepada Key. “Mwo, siapa yang melarangmu?” Key ternyata
bisa membaca situasi kalau Taemin sedang meledek Minho. Dan tidak perlu
berbasa-basi lagi, Key pun turut serta meledek Minho. “Huh, kau kira hanya kau
saja Minho-ya, yang boleh kangen Sulli eoh, aku juga kangen tau.” Kini Key
lebih aktif meledek Minho.”Yak, kau mau mati Kibum-ah.” Ketika ingin melabrak
Key, Onew dengan segera menghampiri ketiganya. “Ya, mengapa ribut-ribut eoh?”
Mendengar ribut2 kecil di belakangnya, Jong pun kemudian membuka sumpalan di
telinganya & turut membantu onew memarahi ketiga anak itu. “Kita dilarang
untuk kangen Sulli.” Key membuka suara. “Mwooo, memangnya kau siapa nya Sulli,
Minho-ya?” Kali ini giliran Jong yang ikut2 meledek Minho. PLETAAAK. “Appo,
mengapa kau memukulku Hyung.” Jong meringis setelah pukulan tangan Onew
mendarat dikepalanya. “Minho, Key, Taemin cekikikan. Sepertinya kali ini mereka
kompak melihat Jong di getok Onew. “Sampai kapan kalian ingin meledek Minho
huh?” Yang dibela hanya senyum-senyum bangga. “Sudah, cepat siap2, 10 menit
lagi kita tampil. Dan kau Minho-ya, cepat lakukan ritualmu.” Minho mengangguk.
Ritual yang dimaksud disini tentu saja menghibungi yeojanya. Dengan lincah, kemudian ia men speed
dial angka 1 di I-Phonenya.
“Yeoboseyo, Oppa!”. Sulli mengangkat panggilan telepon dari namjanya diseberang sana.
“Ne chagi, Mianhe baru bisa menghubungi mu, tadi aku buru2 karena bangun kesiangan, & kau tau kan bagaimana kalau Onew Hyung sudah marah2.” Sulli mengangguk, meski iya tau namjanya tak akan melihat apa yang ia lakukan. “Aku tau Oppa, gwanchana. Hehe. Kau sudah sarapan Oppa?” Sulli bertanya. “Ne chagi, aku sudah sarapan, kau sendiri?” “Vic Eomma sedang menyuapi ku. Hahah. Oiya Oppa, nanti aku akan ada pemotretan jam 4 sore.” Dengan antusias Sulli memberi tau namjanya jadwal nya hari ini.” “Nuguya?”.” Dengan Vic Eomma.” Jawab Sulli riang. Minho termenung. Iri dengan betapa yeojanya sangat dekat dengan Leader nya itu. Ia juga ingin berada terus disamping yeojanya. Dulu keinginan terbesarnya adalah menjadi pemain sepak bola, namun karena tak terwujud, dia beralih menjadi penyanyi. Kini keinginannya telah terwujud, tapi ada satu lagi yang dia inginkan. Selalu berada di sisi yeoja yang ia cintai. “Oppaaaaaaaaa . . mengapa kau tak bersuara?? Bukannya sebentar lagi pertunjukan akan dimulai??” Sulli membuat Minho terkejut ditengah ritual yang belakangan ini sering ia kerjakan. Melamun. “Ah, sebentar lagi chagi, aku masih rindu suaramu, apa kau tidak rindu padaku eoh? Hampir seminggu kita tidak bertemu. Kau tau, Onew Hyung melarangku pergi menemuimu. Dengan alasan, takut aku kecapean & tindakan adil kepada member lain yang juga tidak boleh kemana-mana.” Minho curhat panjang lebar. “Ya Oppa, apa yang Onew Oppa bilang benar. Kau konsen saja dengan comeback mu itu. Setelahnya, baru kita bertemu sepuasnya. Ne?” ucap Sulli meyakinkan Minho. “Ne chagiya, apa jadwal mu besok?” Sulli tengah berfikir. Sepertiny akan ada acara pemotretan lagi. Namun kali ini untuk iklan minuman Oppa, manager Oppa tadi pagi memberitahuku. “Nuguya?” Minho bertanya lagi. “Hanya berdua dengan Manager Oppa, karena member lain sepertinya juga sibuk Oppa.” Minho kembali melamun, kali ini dia benar2 iri dengan siapapun yang berada di yeojanya. Tidak perduli itu sang leader, Luna, Amber, atau bahkan Soojung sekalipun. Ia iri. Ya, beginilah rasanya kalau tidak bertemu yeojachingu seminggu full. Merindu. “Oppaaaa, aish, mengapa kau jadi sering melamun eoh?” sudah kesekian kalinya Sulli mengagetkan Minho yang tengah melamun. “Ah, chagiya, 5 menit lagi aku tampil. Aku tutup dulu ne, setelah tampil aku akan menghubungimu.” Ne Oppa, ah Oppa, Saranghae.” Tut TUT TUT.
“Yeoboseyo, Oppa!”. Sulli mengangkat panggilan telepon dari namjanya diseberang sana.
“Ne chagi, Mianhe baru bisa menghubungi mu, tadi aku buru2 karena bangun kesiangan, & kau tau kan bagaimana kalau Onew Hyung sudah marah2.” Sulli mengangguk, meski iya tau namjanya tak akan melihat apa yang ia lakukan. “Aku tau Oppa, gwanchana. Hehe. Kau sudah sarapan Oppa?” Sulli bertanya. “Ne chagi, aku sudah sarapan, kau sendiri?” “Vic Eomma sedang menyuapi ku. Hahah. Oiya Oppa, nanti aku akan ada pemotretan jam 4 sore.” Dengan antusias Sulli memberi tau namjanya jadwal nya hari ini.” “Nuguya?”.” Dengan Vic Eomma.” Jawab Sulli riang. Minho termenung. Iri dengan betapa yeojanya sangat dekat dengan Leader nya itu. Ia juga ingin berada terus disamping yeojanya. Dulu keinginan terbesarnya adalah menjadi pemain sepak bola, namun karena tak terwujud, dia beralih menjadi penyanyi. Kini keinginannya telah terwujud, tapi ada satu lagi yang dia inginkan. Selalu berada di sisi yeoja yang ia cintai. “Oppaaaaaaaaa . . mengapa kau tak bersuara?? Bukannya sebentar lagi pertunjukan akan dimulai??” Sulli membuat Minho terkejut ditengah ritual yang belakangan ini sering ia kerjakan. Melamun. “Ah, sebentar lagi chagi, aku masih rindu suaramu, apa kau tidak rindu padaku eoh? Hampir seminggu kita tidak bertemu. Kau tau, Onew Hyung melarangku pergi menemuimu. Dengan alasan, takut aku kecapean & tindakan adil kepada member lain yang juga tidak boleh kemana-mana.” Minho curhat panjang lebar. “Ya Oppa, apa yang Onew Oppa bilang benar. Kau konsen saja dengan comeback mu itu. Setelahnya, baru kita bertemu sepuasnya. Ne?” ucap Sulli meyakinkan Minho. “Ne chagiya, apa jadwal mu besok?” Sulli tengah berfikir. Sepertiny akan ada acara pemotretan lagi. Namun kali ini untuk iklan minuman Oppa, manager Oppa tadi pagi memberitahuku. “Nuguya?” Minho bertanya lagi. “Hanya berdua dengan Manager Oppa, karena member lain sepertinya juga sibuk Oppa.” Minho kembali melamun, kali ini dia benar2 iri dengan siapapun yang berada di yeojanya. Tidak perduli itu sang leader, Luna, Amber, atau bahkan Soojung sekalipun. Ia iri. Ya, beginilah rasanya kalau tidak bertemu yeojachingu seminggu full. Merindu. “Oppaaaa, aish, mengapa kau jadi sering melamun eoh?” sudah kesekian kalinya Sulli mengagetkan Minho yang tengah melamun. “Ah, chagiya, 5 menit lagi aku tampil. Aku tutup dulu ne, setelah tampil aku akan menghubungimu.” Ne Oppa, ah Oppa, Saranghae.” Tut TUT TUT.
Panggilan terputus. Kata2 terakhir Sulli benar2 membuatnya
ingin sekali bertemu yeoja nya itu. Bagaimana
caraku untuk membujuk Onew Hyung agar bisa bertemu Sulli ya?? Minho
membatin. Tengah asik melamun tentang yeojanya, seseorang lalu menepuk pelan
punggungnya. “Mengapa melamun, kajja, 5 menit lagi kita naik panggung.” Onew
mengajaknya sambil tersenyum. “Hyung, tidak bisakah posisi ku ini di gantikan
oleh Amber?” Minho tiba-tiba bertanya tanpa sadar. “Mwo, apa yang kau bilang
barusan eoh?” Onew meyakinkan. “ Aku . .
aku. . “ Minho tergagap. “Aish, aku memang belum pernah merasakan artinya
merindu Minho-ya, tapi jika kau sudah ngomong ngaco seperti ini, baiklah, aku
izinkan kau melihat yeojamu sepulang kita konser ini.” Onew menggaruk palanya
frustasi. Minho tersenyum senang. Ternyata, rencana gilanya itu berhasil juga
meyakinkan sang Leader setelah sebelumnya
selalu ditolak, dengan alasan takut menggangu jadwal mereka yang super sibuk.
Setelahnya, Minho memeluk Onew dengan penuh sayang.
RAMBUT
“Yeoboseyo Oppa.” Sulli mengangat telpon dari namjachingunya
dengan riang. “Kau sudah tidur?” terdengar suara renyah Minho di ujung telpon.
“Ani, tapi yang lain sudah, ah Oppa, penampilan mu tadi sungguh Luar Biasa.
Chukkae.” Minho tersenyum, meski ia tahu yeoja nya tak akan melihat senyumnya
itu. “Gomawo Chagi, bolehkah aku
mengunjungi Dorm mu sebentar? Aku Rindu.” Suara Minho pelan waktu
mengucapkannya. Meski malu, namun itulah yang ia rasakan. “Mwo, bukannya kau
sibuk Oppa?
Tanya Sulli berbisik takut Victoria bangun. “Ah, coba kau buka pintu Dorm mu.” Minho melanjutkan. Sulli menuruti perintah Minho. Setelah pintu dibuka, tampak Minho sudah berdiri di depan Dorm F(X). “Mwooo.. Oppa, mengapa kau disini eoh? Ayo masuk.” Sulli dengan cepat menarik namjanya masuk. Setelah menutup pintu, tiba2 Minho memeluknya dari belakang. “Aku merindukakan mu.” Sulli kaget. “ Yak Oppa,.” Ketika Sulli mencoba berbalik, Minho melarangnya. “Biarkan sebentar seperti ini Chagi. Aku tak ingin kau melihat muka memerahku.” Sulli terkikik kecil, namun hatinya hangat. Bohong bila ia bilang tidak rindu namjanya yang sudah seminggu tidak bertatap muka langsung dengannya. “Nado Oppa.” Minho membalik tubuh yeojanya tepat menghadap ke arahnya. “ Mengapa kau tidak memencet tombol Oppa?” Sulli bertanya kepada Minho yang sedang menahan malu. “Kau tidak lihat ini jam berapa? Aku tidak mau mengganggu member lain, lagian, aku kan hanya ingin menemuimu huh.” Minho menarik hidung Sulli gemas. Kemudian mengusap pelan kepala Sulli.
Tanya Sulli berbisik takut Victoria bangun. “Ah, coba kau buka pintu Dorm mu.” Minho melanjutkan. Sulli menuruti perintah Minho. Setelah pintu dibuka, tampak Minho sudah berdiri di depan Dorm F(X). “Mwooo.. Oppa, mengapa kau disini eoh? Ayo masuk.” Sulli dengan cepat menarik namjanya masuk. Setelah menutup pintu, tiba2 Minho memeluknya dari belakang. “Aku merindukakan mu.” Sulli kaget. “ Yak Oppa,.” Ketika Sulli mencoba berbalik, Minho melarangnya. “Biarkan sebentar seperti ini Chagi. Aku tak ingin kau melihat muka memerahku.” Sulli terkikik kecil, namun hatinya hangat. Bohong bila ia bilang tidak rindu namjanya yang sudah seminggu tidak bertatap muka langsung dengannya. “Nado Oppa.” Minho membalik tubuh yeojanya tepat menghadap ke arahnya. “ Mengapa kau tidak memencet tombol Oppa?” Sulli bertanya kepada Minho yang sedang menahan malu. “Kau tidak lihat ini jam berapa? Aku tidak mau mengganggu member lain, lagian, aku kan hanya ingin menemuimu huh.” Minho menarik hidung Sulli gemas. Kemudian mengusap pelan kepala Sulli.
“Ah, rambutmu akhirnya tumbuh juga. Aku sudah tidak sabar
menunggu rambutmu ini kembali seperti setahun yang lalu sebelum kau menjadi Goo
Jae Hee. Hehe.” Kembali Minho mengelus rambut pendek Sulli penuh rasa sayang. ”
Begitukan Oppa, jadi kau tidak suka dengan rambutmu yang sekarang?” . Sulli
memajukan bibirnya cemberut. “Ani, bukan itu maksutku. Hanya saja, potongan
rambutmu yang seperti ini mengingatkan aku pada seseorang.” Jawab Minho sambil
berjalan menuju arah sofa ruang tamu. Matanya berjalan mengelilingi tiap sudut
dorm. Kemudian tertumbuk pada satu sudut dimana terletak sebuah meja kecil
tempat berbagai foto member f(x) ada disana. Minho menuju kearah meja itu.
Sulli mengekor di belakangnya. Disana terdapat foto2 semua member f(x) dan
beberapa jepretan kecil ketika mereka menjadi keluarga besar. Ya, konser SM
Town. Minho mengambil satu bingkai yang berukuran sedang. Disana terpampang
sebuah foto dengan 2 orang yang tengah menampilkan aksi duet mereka. Seorang
namja sedang memberi senyum menawannya kepada fans. Sedangkan satu lagi seorang
yeoja yang sedang bernyayi memegang mic, menghayati lagu yang sedang ia
nyanyikan. Namja & Yeoja itu adalah Sulli & Heechul. Tampil duet di
acara Super Show 3 di Beijing.
Minho memberikan foto itu kepada Sulli. Yeojanya
mengeryitkan dahi. Tanda bingung apa
maksud namjanya. “Mwo.. waeyo Oppa dengan foto ini?” Sulli bertanya. “Sebelum
kau resmi menjadi yeojaku, kau pernah tampil dengan rambut seperti ini kan? Kau
tau, aku cemburu setengah mati. Ketika kau akhirnya memanjangkan rambutmu, aku senang
bukan main, namun kemudian, kau malah memendekkannya lagi seperti waktu di SBS
drama award itu.” Ah, ternyata Minho cemburu. Cemburu dengan apa yang dilakukan
Sulli, memotong rambut sama percis seperti Heechul. Sulli melongo, setelahnya
terkikik geli. “Ya, waeyo, mengapa kau malah tertawa, Aish.” “Kau cemburu pada
orang yang bahkan tidak aku ketahui kabarnya Oppa. Yak, dia sedang wamil,
mengapa kau mencemburuinya eoh?”. Minho mencubit pipi Sulli gemas. “Aku tidak
bilang cemburu padanya, aku bilang aku cemburu kau meniru potongan rambutnya.” “Ooooooooo
. . Sulli mengangguk mengerti. “Tapi kan rambutku memang seperti dia Oppa,
lurus, jadi aku mengikutinya. Lagian, aku adalah adik nomer 1 nya Heechul Oppa.
Hehehe.” Sulli malah membanggakan status yang Heechul berikan kepadanya. Minho menepuk kepalanya frustasi – ingat dulu
ia juga hanya menganggap Sulli yeodongsaengnya. “Aku jadi ingin buru-buru
Heechul Hyung keluar dari wamilnya, kemudian aku akan mengajaknya bicara.”
Minho berkata mantab sambil menggenggam erat bingkai foto ditangannya. “Mwo, apa
yang akan kau lakukan terhadap Heechul Oppa, Oppaa??” Sulli bertanya dengan
hati-hati, takut namjanya cemburu seperti tadi dan berbuat sesuatu terhadap
Oppa nomor 1 nya, Heechul. “Tentu saja aku akan dengan jantan meminta ijin
kepadanya untuk memilikimu. Bukankah
Oppa mu itu bilang di depan public, bahwa siapapun namja idol yang menyukaimu,
harus meminta ijinnya dulu.” Sulli tersenyum, bangga dengan apa yang namjanya
barusan katakana. Tiba-tiba I-Phone Minho berdering. ONEW HYUNG. Mata bulat Minho
membesar, tau bahwa ia akan kena marah karena melanggar janjinya yang hanya sebentar menemui yeojanya itu. “
Gawat, changi-ya, aku harus pulang, Onew Hyung sudah menghubungiku.” Dengan
cepat ia menyambar jaket yang tadi ia taru di sofa ruang tamu, kemudian
mengecup dahi Sulli singkat dan berlari kea rah pintu. Sulli tersenyum kemudian
mengunci pintu dormnya.
INNOCENT
Flasback sebelum
SHINee mengeluarkan Teaser Dream Girls
Minho sedang sibuk dengan Tabletnya. Matanya menjelajah
cepat mencari potongan-potongan gambar selebriti dengan model rambut yang
sekiranya cocok untuk ia ikuti modelnya. Sudah lama ia ingin mengganti gaya poni yang selalu mengiasi kepalanya itu.
Tengah asik membuka-buka laman pada tabletnya, kemudian matanya menemukan foto
lama Sunbae yang 1 lebel dengannya, bahkan sangat dekat dengan yeojanya, Kim
Heechul. Kemudian ia mengklik foto
tersebut. Ternyata itu adalah sebuah blog yang khusus memuat semua aktifitas
member Super Junior, mulai dari ketika Sunbae nya itu debut, hingga kabar
terakhir, album comebacknya SUJU M, ada disana. Beberapa saat loading, akhirnya
terpampang artikel tentang potongan rambut baru Kim Heechul kala itu – 2 tahun
lalu sebelum wamil. Disitu disebutkan, bahwa Heechul memotong rambutnya seperti
itu adalah karena paksaan seseorang yang dianggapnya adik. Bahkan ia pun rela
mengecat rambut blonde nya kala itu, demi seseorang yang ia anggap adik
tersebut. Awalnya Minho tidak terlalu memperdulikan alas an mengapa sunbaenya tersebut
mengganti gaya rambut, yang ia pikirkan adalah, ia ingin mengikuti style Kim
Heechul. Tapi sedetik kemudian, ia tersadar. Yeoja yang dianggap adik ???
Berarti itu Sulli. Yeojanya. Bukannya selama ini Sunbaenya itu sangat dekat
dengan yeojanya, sampai2 semua fans kompak bahwa mereka adalah terlihat seperti
adik kakak kandung. Mungkin Sulli
menganggap Heechul hyung kakak, tapi bagaimana dengan Heechul Hyung sendiri,
apakah ia menganggap yeoja ku Adiknya?? Apalagi nanti saat Heechul hyung keluar wamil, dan melihat yeojanya itu sudah
tambah cantik & berbeda dari 2 tahun lalu. Pikiran-pikiran nakal
berseliweran dibenak Minho. Ah, mengapa tidak ia pastikan saja.
“Yeoboseyo Oppa, ada apa?” Sulli mengangkat telpon dari
namjanya. “Aku ingin menanyakan sesuatu chagi, kau dimana?” sebelum mengajak
yeojanya skype an, Minho bertanya dulu dimana yeojanya sekarang. Bisa gawat
kalau ia sedang berada di gedung SM. Cari mati namanya. “Aku baru selesai latihan Oppa. Ini lagi istirahat. Waeyo?”.
Minho mengajaknya untuk ber_Skype ria karena ingin bertanya tentang potongan
rambut Heechul tadi. “Chagi, kau ingat potongan rambut Heechul Hyung yang ini?”
Minho menunjukkan Tabletnya tadi kepada Sulli. Kemudian tampak muka sumringah
yeoja nya itu ketika mengingat foto Oppa kesayangannya. “Ah, tentu saja aku
ingat, kan aku yang menyuruhnya memotong rambut seperti itu Oppa, waktu itu aku
risih sekali dengan rambut gondrongnya. Hehe.” Sekarang Sulli menunjukkan muka
Innocent nya. Padahal hati Minho sudah tak
karuan berdetak mendengar kepolosan yeojanya itu. “Ah, Oppa, sepertinya
kau cocok jika kau juga memotong rambutmu seperti Heechul Oppa ini , terlihat
lebih Fresh.” Sulli lalu menambahkan masih dengan wajah Innocent nya. Seketika
Minho termenung. Menyadari bahwa ternyata ia salah menilai yeojanya. Yang
selama ini ia kira, yeojanya benar2 menganggap lebih hubungan adik-kakak antara
dia dengan Heechul Hyung. Ternyata kepada dirinya pun, ia peduli. Dan lagi,
sekarang Sulli sudah menjadi yeojanya. Sepertinya kini yang harus Minho lakukan
adalah mempersiapkan mental ketika nanti Oppa kesayangan Yeojanya itu keluar wamil Agustus mendatang. “Yaaaa, Oppa,
mengapa kau melamun eoh. Eh Oppa, sepertinya jika kau meemotong rambutmu
seperti tadi, kau akan terlihat lebih tampan, jaaaaaaaaauh lebih tampan
daripada Heechul Oppa. Hehe.” Sulli memberinya senyuman indah yang terpampang
di wajah innocent nya itu. “Sulli-ah,
Palli.” Terdengar suara Victoria memanggil. “Ne eommaaaa , Oppa, aku harus
pergi nanti kita lanjutkan. Anneyeong.” “Ne, chagi.”
Sekarang hati Mino dipenuhi bunga-bunga yang semerbak
harumnya, berkat perkataan yeojanya tadi. Ah,
baiklah aku akan mengubah gaya rambutku seperti
yang Sulli katakana, bukan seperti Heechul Hyung. Huh.” Minho mendengus geli. Taemin yang sedang
melewati heran. “Kau tidak sakit kan Hyung?” Tanya Taemin sambil memegang dahi
Hyungnya itu. “Taem, antar aku ke salon, akhirnya aku tau, mau di apakan rambut
ku untuk Teaser album kita nanti. “ “Ya, Hyung, aku belum mandi.” Taemin
berteriak namun sepertinya tidak digubris oleh Minho.
END
0 komentar:
Post a Comment